Ranuyoso, Lumajang – Di tengah musim kemarau yang membawa tantangan bagi ketersediaan air bersih, Perumdam Tirta Mahameru Kabupaten Lumajang menggelar kegiatan slametan di Sumber Ranu Bedali, Senin (22/7). Syukuran ini bukan sekadar ritual, melainkan bentuk munajat kepada Allah SWT agar debit air di Ranu Bedali kembali meningkat seperti masa kejayaannya.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Plt. Direktur Utama Perumdam Tirta Mahameru, Khoirul Anam, S.Pd.I., M.M., dan dihadiri jajaran manajemen, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta stakeholder dari berbagai elemen.
Dalam sambutannya, Khoirul Anam menyampaikan bahwa penurunan debit air di Ranu Bedali bukan sekadar isu teknis, tetapi persoalan yang menyentuh langsung hajat hidup orang banyak, khususnya masyarakat Kecamatan Ranuyoso dan sekitarnya yang sangat bergantung pada sumber ini.
“Air bukan hanya soal pelayanan, tapi soal keberlangsungan hidup. Ketika debitnya menurun, kita bukan hanya kehilangan air, tapi kehilangan harapan. Syukuran ini adalah doa kolektif kita agar air kembali deras, dan kami siap bergerak dengan langkah nyata,” tegasnya.
Langkah nyata yang dimaksud tidak berhenti pada doa. Perumdam Tirta Mahameru telah menyusun program reboisasi di kawasan tangkapan air, pembangunan sumur-sumur resapan, dan membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa, komunitas lingkungan, hingga masyarakat umum.
Menurut Anam, upaya menjaga sumber air tidak cukup dilakukan satu pihak saja. Butuh kesadaran kolektif dan kerja bersama agar sumber seperti Ranu Bedali tetap lestari, dan mampu menyuplai air bersih bagi generasi yang akan datang.
Acara slametan berlangsung sederhana namun penuh makna. Doa bersama, pemotongan tumpeng, serta dialog singkat dengan warga menjadi bagian dari momen ini. Lebih dari seremoni, kegiatan ini menjadi simbol bahwa menjaga air dimulai dari kesadaran, dilanjutkan dengan komitmen, dan diwujudkan dalam aksi.
“Ranu Bedali bukan sekadar danau. Ia adalah saksi sejarah kehidupan masyarakat sekitar. Jika kita rawat dengan hati, insyaAllah sumber ini akan terus mengalirkan keberkahan,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang turut hadir.
Dengan langkah ini, Perumdam Tirta Mahameru berharap tidak hanya debit air yang kembali meningkat, tetapi juga tumbuhnya kesadaran bersama bahwa menjaga air adalah tanggung jawab kita semua.
Slametan Ranu Bedali: Munajat dan Ikhtiar Nyata untuk Menghidupkan Kembali Sumber Kehidupan